Terlalu, Fitnah Erick Thohir Terima 100 M Dari Jiwasraya, Gak Level Bos!
Berita Terkini - Erick Thohir menjadi menteri paling kaya dijajaran kabinet Indonesia maju. Dari perusahaan yang ia bangun, kekayaan yang dimilikinya diusia 49 tahun mencapai Rp 20 triliun. Berkat kekayaannya, Erick Thohir sempat masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia peringkat ke 37 versi majalah Forbes tahun 2014. Jokowi sangat jeli menaruh orang kaya raya sebagai menteri BUMN yang karenanya ia tak akan bergeming dengan sogokan yang jadi budaya BUMN.
Beberapa waktu lalu staf kementrian BUMN, Arya Sinulingga sempat membeberkan kalau dijaman Erick Thohir diberlakukan penghapusan tradisi pemberian souvenir saat RUPS. Bagaimana tidak, Arya mengaku souvenir yang diberikan bisa berupa Iphone keluaran terbaru. Senada dengan Arya, Erick Thohir menyebut souvenir bisa berupa TV dan peralatan elektronik mahal lainnya. Bagaimana mau bekerja secara profesional kalau belum-belum digoda begitu banyak barang mewah, apalagi jumlah BUMN yang mencapai 142 perusahaan.
Dengan profesionalitas tinggi ditambah bekal kekayaan yang fantastis, tuduhan suap ke Erick Thohir seharusnya dengan mudah dipatahkan. Ini terlihat saat di ILC ketika Karni Ilyas menanyakan pada Arya kalau perusahaan Erick Thohir katanya menerima proyek dari Garuda. Arya saat itu langsung tertawa pingkal mendengar tuduhan Karni. Jumlah proyek 300 juta itu sangat kecil dimata Erick, lagipula proyek tersebut jauh dari kasus Harley. Kalau memang Erick mementingkan proyek seharusnya ia tak memecat Dirut hingga beberapa diresksi Garuda, tapi ia melakukan hal tersebut karena tak tergiur proyek dan menjunjung profesionalitas.
Kini dalam kasus Jiwasyara, Erick Thohir kembali disebut menerima proyek ke perusahaannya. Seperti dilansir tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan Erick Thohir dalam wawancara unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Senin (23/12/2019).
Saat itu Erick Thohir tengah berada di SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan.
Erick Thohir menyinggung sikapnya saat lebih memilih bungkam ketika ditanya mengenai kasus Jiwasraya.
Baca Juga : Ratna Sarumpaet Dibebaskan Bersyarat. Katanya Dia Tidak Berpolitik?
Sang menteri menegaskan saat itu dirinya sedang menghadiri acara UKM BRI, sehingga ia tak ingin diberi pertanyaan selain mengenai UKM.
"Seperti kemarin, mohon maaf loh, saya boleh nih agak curhat sedikit. Bukannya baper, ya kan," ujar Erick Thohir.
"Waktu di acara BRI kemarin, ketika saya bungkam mengenai Jiwasraya, kan saya bilang 'Hari ini kasih kesempatan UKM jualan. Nanti Jiwasraya ada (waktunya)'," terang Erick Thohir.
Dari sikap bungkam itu ternyata ada beberapa pihak yang mengartikan Erick Thohir menerima aliran dana dari Jiwasraya senilai ratusan miliar.
"Cuma teman-teman bilang bungkam, terus sekarang diputarbalikkan 'Erick Thohir terima duit 100 miliar, 200 miliar'," kata Erick Thohir
Erick Thohir merasa heran lantaran ia dan jajarannya tengah berusaha bekerja secara objektif untuk menyelesaikan kasus perusahaan BUMN itu.
Ia menyebut niatnya murni untuk membersihkan perusahaan BUMN, tak ada niat untuk memanipulasi.
"Duit dari mana menerimanya? Jangan dipolitisasi, kita ini benar-benar bekerja secara objektif," kata Erick Thohir keheranan.
"Dan tidak adalah niat-niat apa memanipulasi, loh orang kita mau betulin kok ke sini."
Selain itu, Erick Thohir berpesan kepada awak media agar bertanya sesuai konteks agar tak menimbulkan kesalahan presepsi.
"Nah, tolong teman-teman wartawan juga konteksnya (diperhatikan)," pesan Erick Thohir.
"Makanya saya tadi juga terus terang tidak mau juga diwawancara kalau tidak pada konteksnya, akhirnya bias," tegasnya.
Pria 49 tahun ini mengungkap bahwa jajaran Menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah kompak bekerja.
"Tolong kami dengan segala kerendahan hati, tolong kami diberi kesempatan bekerja. Menteri-menteri ini lagi kompak-kompaknya," pungkasnya.
Erick Thohir menyebut pihaknya mengapresiasi rekomendasi yang diberikan oleh DPR RI mengenai BUMN asuransi tersebut.
"Kementerian BUMN mengapresiasi rekomendasi yang diberikan oleh DPR RI terkait permasalahan Jiwasraya karena sejalan dengan koordinasi yang telah dilakukan oleh Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung untuk penyelesaian kasus Jiwasraya," ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (21/12/2019).
Erick Thohir menyebutkan, kasus hukum yang melibatkan oknum-oknum akan diusut tuntas oleh pihak Kejaksaan Agung.
"Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan saat bersamaan akan melakukan restrukturisasi di Jiwasraya," katanya.
Pemerintah sendiri sejak 2006 sampai hari ini sudah konsisten mencari solusi atas persoalan ini.
Kita sebagai pendukung Jokowi tentunya percaya akan kinerja Erick Thohir. Dengan profesionalitas tinggi seperti eks Menteri Susi tak akan bergeming dengan tawaran uang meski senilai 5 triliun (yang ditolak Susi). Apalagi dengan jumlah kekayaan Erick akan sangat naif kalau tergoda 300 juta atau 100 milyar.
Tapi di kubu seberang justru seakan mendapat amunisi untuk menggoyang pemerintah. Padahal kalau Anies yang jelas-jelas tak becus kerja, mereka akan mengatakan kalau kritikan itu seperti fitnah yang keji. Anehnya kalau pemerintah yang jelas-jelas difitnah akan dianggap sebagai kebenaran. Apalagi kalau ada menteri yang benar-benar kerja maka akan dianggap pencitraan semata. Semoga Erick Thohir dan seluruh kementrian tetap fokus bekerja dan tak usah menghiraukan nyinyiran yang pastinya bukan dari bagian pendukung pemerintah.
Post a Comment