Mengharukan, Aksi Heroik Kodir Pertaruhkan Nyawa Selamatkan Puluhan Siswa SMPN 1 Turi
Berita Terkini - Bertindak dengan tepat dan cepat serta tenang pada waktu yang tepat menjadi kunci dan rahasia Mas Kodir yang menjadi pembicaraan karena aksinua yang sudah menjadi viral ini.
Adalah Kodir yang bernama lengkap Sudarwanto, seorang pemancing biasa menjadi pahlawan karena secara heroik menyelamatkan puluhan siswa anggota Pramuka di Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) lalu.
Dia tak menyangka bahwa sore itu dia menghadapi suatu peristiwa yang mengubah hidup banyak anak anggota Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta.
Para siswa dan orang tua berhutang nyawa kepada Kodir. Ibarat malaikat si Kodir menjadi penolong yang diutus Tuhan dalam kondisi genting tersebut.
Kodir menjadi pahlawan yang sendirian berjibaku di tengah arus sungai berbahaya, menyiapkan tangga dan melakukan upaya penyelamatan yang maksimal. Seandainya Kodir tak ada pada waktu itu maka jumlah korban bisa lebih banyak lagi.
Aksinya berdiri di sebuah batu di tengah sungai yang di di belakangnya nampak airnya langsung mengarah ke bawah sangat menyentuh. Dia berdiri sembari membawa tangga bambu yang panjang menghadang siswa yang hanyut. Dia juga sudah menyiapkan tangga evakuasi yang kalau di foto terlihat ada di sebelah kiri di tepi Sungai Sempor itu.
Bahkan aksinya itu hampir saja membuatnya menjadi korban. Tapi Kodir dengan gigih mengerahkan semua kekuatan dan akhirnya dengan penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa, Kodir bisa menyelamatkan puluhan siswa dan dirinya juga ikut selamat.
Kodir adalah sosok pahlawan yang sederhana. Aksinya berbanding terbalik dengan aksi pengecut dari oknum Pembina Pramuka yang lepas tangan dan tak bertanggung jawab atas kegiatan susur sungai anak-anak Pramuka.
Kodir sebaliknya kendati tak memiliki skill SAR tapi secara alamiah dia tahu apa yang harus dilakukannya. Dalam waktu yang sangat mepet dan melihat arus yang tak ramah dari sungai yang biasanya kalau tenang itu arusnya anteng dan tak dalam. Kodir memutuskan harus bertindak. Dia tak lari mencari pertolongan ke orang lain karena situasinya sudah mepet.
Kodir, 37 tahun warga Dusun Kembangarum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi sebenarnya hanya berniat melakukan rutinitasnya. Dia memancing di Kali Sempor yang melintasi Dukuh, dusun di timur Kembangarum.
Dia tahu kondisi alam kalau hujan deras maka banyak ikan yang akan ditangkapnya. Dia pandai membaca dan sudah menghafal tanda alam di sungai itu.
Tapi kali ini suasananya berbeda karena dia mendengar terdengar suara minta tolong. Ternyata suara itu berasal dari puluhan anggota Pramuka dari SMPN 1 Turi yang mengikuti susur sungai di Kali Sempor terjebak arus yang deras.
Dia dengan cepat langsung lari ke bawah, mendapati ada sekumpulan anak-anak dengan seragam Pramuka yang minta tolong sembari menangis.
Kodir tanpa pikir panjang, langsung terjun ke sungai. Kodir dengan sigap langsung bertindak. Pikirannya adalah menyelamatkan sekumpulan, bukan hanya satu atau dua saja anak yang hanyut karena derasnya arus saat itu. Langkah cerdas diambil oleh Kodir, dia langsung terpikir ada tangga yang kalau terlihat dalam foto ternyata ada dua.
Tangga yang satunya untuk dipakai menghadang dan juga dipakai untuk nenyeberangu sungai. Tangga lainnya dipakai untuk memanjat ke sisi sungai karena tepi sungai itu medannya begitu sulit.
Aksinya yang tanggap dan langsung membuat strategi secara sederhana tapi efektif. Kodir sangat memaksimalkan semua peralatan yang ada termasuk dia mengerahka semua tenaganya.
Kali Sempor memang mengamuk saat itu. Kali yang biasanya hanya setengah meter kedalamannya menjadi sekitar dua meter ditambah arusnya yang deras.
“Anak-anak banyak yang nangis, saya sih maunya nolong semuanya, tapi apa boleh buat, saya hanya berusaha semaksimal mungkin, saya saja hampir tenggelam,” kata dia.
Kodir tak menghitung berapa jumlah siswa yang ia selamatkan di Kali Sempor. Yang dia ingat adalah suara tangisan dan wajah ketakutan. “Saya sedih kalau mengingat kejadian itu.”
Kodir sepatutnya diberikan penghargaan oleh Pemerintah setempat atau dipekerjakan di SMPN 1 karena pasti kedekatannya dengan anak-anak itu secara emosional sangat kuat.
Bahkan penulis mengusulkan dia bisa dijadikan anggota kehormatan SAR daerah setempat. Kodir adalah sosok pahlawan yang luar biasa dan dan kisahnya akan dikenang oleh anak-anak dan orang tuanya serta sekolah SMPN 1 Turi, Sleman.
Penulis benar-benar tersentuh dengan aksi heroiknya yang luar biasa ini. Moga Pemerintah atau Pusat juga bisa memberi perhatian dan penghargaan atau Pak Nadiem si Mas Menteri juga bisa mengapresiasi Mas Kodir ini.
Sumber tulisan ini mengutip akun Antox King dimiliki oleh Sudianto, 43, tetangga Kodir di Kembangarum.
Post a Comment