Luar Biasa, Presiden Jokowi hingga Habib Luthfi Masuk 500 Muslim Berpengaruh Dunia ...
Berita Terkini -Seperti pada tahun sebelumnya, menjelang berakhirnya tahun 2021, Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania kembali merilis daftar 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia dengan memilih para tokoh dunia dari berbagai latar belakang suku bangsa, negara, dan profesi.
Dalam daftar nama tersebut, menurut lansiran Kompas.com darii The Muslim 500, masuk dalam daftar tiga nama teratas adalah nama-nama langganan yang sudah bisa ditebak oleh publik, yakni berturut-turut ada nama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud, dan Ayatollah Ali Khamenei sebagai pemimpin tertinggi Republik Islam Iran.
Menariknya, dari deretan nama-nama tersebut ada sosok Joko Widodo, yang menempati peringkat cukup tinggi, tepatnya peringkat ke-12, atau naik satu peringkat dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya (2020). Jokowi berada satu strip di bawah Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamid Al-Thani, dengan keterangan yang dibubuhkan oleh The Muslim 500 bahwa Jokowi telah melawan oposisi dalam negeri yang mempertanyakan keyakinan Islam-nya, dengan menggandeng Ma'aruf Amin sebagai wakil presiden.
Disebutkan pula di sana pernyataan Jokowi:
"Islam Indonesia bukanlah Islam Arab, tidak menggunakan burka, tidak menggunakan turban. Hal yang terpenting adalah nilainya, yaitu moralitas Islam. Jubah, celana panjang, sarung, tidak masalah."
Menyusul di peringkat ke-18 ada sosok yang berpengaruh dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), siapa lagi kalau bukan Said Aqil Siradj! Seperti para pendahulunya, Said Aqil Siradj mempropagandakan Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang berpijak pada konsep Muslim modern dan moderat, dengan agenda yangdilakukan antara lain, mendukung Undang-Undang antikorupsi dan langkah-langkah reformasi sosial yang berakar kuat dalam prinsip Islam.
Selanjutnya ada Habib Luthfi bin Yahya di peringkat ke-32, yang kini menyandang sebagai Rais Amm dari Jamiyah Ahli Tahriqah al-Mu'tabarah al-Nahdliyah di Pekalongan, Jawa Tengah. Habib Luthfi tercatat sebagai pribadi dengan kiprah yang luar biasa untuk perkembangan Islam di Indonesia, antara lain dengan mendirikan ribuan sekolah dan masjid di Indonesia dan memiliki jutaan pengikut.
Sungguh membanggakan melihat tiga nama di atas dapat bersaing dengan 47 tokoh lainnya, yang menempati 50 peringkat pertama, ditambah 450 nama lain yang dianggap sebagai Muslim paling berpengaruh pada 2021 nanti.
Namun, sedikit agak mengejutkan ketika nama Din Syamsuddin, yang kita tahu belakangan bagaimana kiprahnya di negeri ini, yang masih diakui sebagai sosok yang berpengaruh, dengan mendapat Honorable Mention menurut The Musim 500 juga.
Lalu masih ada dua nama lagi, tetapi kali ini tidak mengejutkan, terkait bidang keilmuan dengan masuknya dua cendekiawan asal Indonesia atas nama Achmad Mustofa Bisri (Gus Mus), yang dikenal dengan pemikiran dan karya-karyanya di bidang sastra serta kebudayaan. Lantas, ada Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii), mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1998-2005 dan pendiri Maarif Institute, yang kita tahu pula bagaimana sumbangsih besarnya bagi negeri ini, dengan pemikiran-pemikiran luar biasanya.
Bagi kita yang masih mencintai negeri ini, masuknya Presiden Jokowi dalam peringkat yang cukup mentereng (12 besar), membuktikan bahwa kiprah Jokowi masih diperhitungkan oleh dunia internasional pada 2021 nanti, juga pada tahun-tahun berikutnya selama beliau menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Pengaruh yang semakin kuat ini, kita harapkan dapat semaki memacu beliau untuk berbuat yang terbaik untuk negeri ini, dengan tanpa beban terus berupaya melibas segala macam hal yang mencoba untuk merusak negeri ini dengan berbagai ulah mereka, yang jika didiamkan saja atau tidak dilawan, akan membahayakan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan dapat membuat masa depan negeri ini suram.
Selamat Pak Jokowi, Pak Said, Habib Luthfi, Gus Mus, dan Pak Buya atas masuknya nama-nama Anda semua dalam daftar The Muslim 500. Kami semua ikut bangga dengan pencapaian luar biasa ini dan semoga bisa terus berkiprah untuk kebaikan negeri ini, juga umat Islam secara keseluruhan baik di Indonesia maupun di dunia.
“Lho kok Pak Din nggak diucapin selamat?”
“Males.”
Hahaha …
Bercanda euy. Boleh deh, selamat … tapi dikit aja.
Males!
Post a Comment