Apes! Demokrat Terseret Dugaan Penilepan Dana Donasi 6 Laskar FPI!

Berita Terkini - Kemarin blunder, sekarang apes. Begitulah nasib Partai Demokrat. Ok, sebelum lanjut, mungkin ada pembaca yang belum mengetahui soal dugaan penilepan dana donasi buat 6 laskar FPI yang tewas karena terlibat insiden penyerangan aparat polisi di Cikampek. Singkatnya, pada bulan Desember 2020 lalu, ada yang menggalang dana donasi buat keenam laskar FPI itu, untuk diserahkan kepada keluarga mereka masing-masing. Yang mencetuskan dan memotori penggalangan dana donasi ini adalah seorang pengusaha bernama Irvan Gani. Dalam beberapa hari, dana kemudian terkumpul mencapai jumlah Rp 1,7 miliar, dari 42 ribu donatur. Kemudian sebagian besar dana itu, sekitar Rp 1,2 miliar sudah diserahkan kepada keluarga 6 laskar FPI tersebut.

Irvan Gani berjanji untuk memperlihatkan rekening koran dari rekening pribadinya yang dia gunakan dalam pengumpulan donasi. Namun, hingga sekarang janji itu belum terpenuhi. Di lain pihak, para netizen (kadrun) pun ramai-ramai minta tranparansi dana donasi tersebut. Yang dijawab Irvan Gani dengan hanya menyediakan rekapan total. Rinciannya hanya 5 bagian : dana terkumpul Rp 1,7 M, donasi untuk keluarga 6 laskar masing-masing Rp 272 juta dengan total Rp 1.632.000.000, operasional Rp 51 juta, total terpakai, dan sisa dana Rp 17 juta. Tanpa keterangan lain yang lebih rinci. Disertai dengan foto 6 kuitansi bermaterai sebagai bukti tanda terima dari keluarga 6 laskar FPI. Itu pun tulisan di kuitansinya salah-salah.

Jawaban Irvan Gani itu dia cuitkan lewat akun Twitter-nya. Yang malah bikin suasana tambah panas. Kadrun pun heboh dan ribut. Mempertanyakan berbagai hal yang tidak jelas dan menuntut transparansi yang dijanjikan oleh Irvan. Irvan sendiri menyebut para netizen kadrun yang menuduh dirinya menilep dana donasi itu sebagai orang-orang yang iri dan dengki pada dirinya. Masih ada beberapa kejanggalan dari pihak Irvan Gani, yang menyebabkan tuduhan penilepan dana donasi itu makin santer saja. Lengkapnya bisa dibaca di tulisan saya sebelumnya : https://seword.com/umum/heboh-dana-donasi-6-laskar-fpi-diduga-ditilep-BF9gyHDyZv

Saya tetap mengikuti soal ini. Dan ada perkembangan baru yang terjadi sejak kemarin. Ini lah yang berhubungan dengan Partai Demokrat. Yang saya sebut apes. Entah karena sudah tidak juga mendapat tanggapan dari Irvan Gani. Atau memang dirasa sebagai jalan yang tepat untuk memaksa Irvan Gani menyediakan rekening koran yang diminta. Sebuah akun Twitter pentolan kadrun, Negri Seterah @RestyCayaaah, adalah akun yang menginisiasi dugaan penilepan dana donasi ini. Akun ini yang terus menuntut ke Irvan Gani. Akun ini pula yang kemarin mulai menyeret Partai Demokrat, bahkan SBY, dalam menyuarakan tuntutannya kepada Irvan Gani.


Nampaknya Akun @RestyCayaaah sengaja mengunggah foto Irvan Gani yang memakai atribut Partai Demokrat. Saya pun mengecek, apakah benar Irvan ini kader Partai Demokrat? Ternyata benar, bahkan dia sudah bertahun-tahun jadi kader Demokrat, serta pernah menjabat sebagai petinggi di sana. Dalam artikel berita kompas.com tahun 2013, disebut bahwa Irvan Gani sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta. Tapi waktu itu jabatannya dicopot ketika SBY melakukan perombakan struktur partai Sumber. Yang terbaru adalah dari artikel berita di rmol.id pada bulan Maret 2020. Disebut bahwa Irvan Gani siap menjadi saingan AHY dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat. Yang kita tahu akhirnya yang terpilih adalah AHY. Disebut juga bahwa Irvan Gani adalah seorang “pengusaha dari Perusahaan Makmur Beton” Sumber. Berarti benar ya bahwa dia ini adalah kader Partai Demokrat. Pantas saja, akun @RestyCayaaah juga berani men-tag nama AHY dan Anissa Pohan dalam cuitannya. Juga Polri, Kontras dan Komnas HAM.

Nggak enak banget ini buat Partai Demokrat. Para netizen lain pun mengikuti langkah akun @RestyCayaaah. Mereka ramai-ramai men-tag nama-nama para petinggi Demokrat yang kerap aktif di jagat Twitter, seperti Rachlan Nashidik, Benny Harman, dan Ossy Dermawan.



Yang paling menohok adalah ketika akun @RestyCayaaah mencuit dengan mengutip motto epic dari Partai Demokrat. Apalagi kalau bukan “Katakan tidak pada korupsi” hehehe… Waduhhh… Ini kadrun ngamuk beneran. Bahkan ada netizen kadrun lain yang terkesan membela Ahok ketika Irvan Gani mengkritik Ahok. LIhat saja cuitannya di bawah ini.


Terus terang saya menulis ini sambil sesekali ngakak. Para netizen kadrun ini beneran ngamuk terkait dana donasi tersebut. Saya ngakak bukan karena adanya penilepan, tapi karena tingkah mereka terhadap Partai Demokrat. Secara moral, tindakan mereka menuntut transparansi dana donasi itu bisa dipahami. Ya nasib Demokrat saja yang apes banget, ikut terseret dan ikut jadi bulan-bulanan para netizen (kadrun). Apakah Partai Demokrat akan menanggapi hal ini? Biasanya para kadernya vokal dan rajin lho mencuit di Twitter. Entahlah, saya nggak bisa memprediksi hehehe… Selalu dari kura-kura!


Sumber : https://seword.com/politik/apes-demokrat-terseret-dugaan-penilepan-dana-4DyaFvswrk

No comments

Powered by Blogger.
------------------------------