Lucunya Rizieq Shihab. Sex Virtual Oke. Ceramah Virtual Oke. Giliran Sidang Virtual Marah
Berita Terkini - Fakta saat ini menunjukkan industri teknologi terus mengembangkan berbagai metode komunikasi. Komunikasi yang saat ini sedang populer adalah komunikasi yang dilakukan secara virtual menggunakan perantara internet, gawai, dan aplikasi.
Ditambah lagi keadaan dunia yang sampai sekarang masih sedang menghadapi pandemi yang akhirnya menghalangi kita tak boleh lagi kumpul-kumpul berkerumun seperti dulu. Jadilah komunikasi virtual sebagai pilihan terbaik saat ini.
Suka tak suka, terima tak terima, memang kenyataan seperti inilah yang harus kita jalani saat ini. Sebenarnya tidak sulit menjelaskan keadaan ini. Semua lapisan masyarakat sampai anak-anak SD pun paham dan berbesar hati menerima kenyataan jika aktifitas mereka harus dilakukan secara virtual supaya protokol kesehatan tetap bisa dijalankan.
Makanya saya jadi ngakak dengan kelakuan orang yang ngakunya pemuka agama, imam besar keturunan nabi yang katanya akan membawa gerakan revolusi akhlak di Indonesia, tapi kelakuannya justru kalap naik pitam marah-marah saat diminta melakukan sidang virtual yang menjadi keputusan hakim karena kondisi saat ini sedang pandemi.
Adalah seorang Habib bernama Muhammad Rizieq Shihab yang harus menjalani persidangan karena menjadi terdakwa kasus kerumunan di Petamburan, tapi justru ngamuk bersikeras tetap ingin hadir secara fisik di Pengadilan. Rizieq menolak jika sidang dilanjutkan secara online. Dalam sebuah video yang beredar, tampak Rizieq yang berada di lorong Bareskrim Polri menolak masuk ke ruangan di Bareskrim Polri untuk melakukan sidang virtual.
Selama 15 menit lebih pihak jaksa berusaha membujuk Rizieq untuk mau hadir di hadapan majelis hakim namun tak berhasil. Jaksa yang meminta tambahan waktu yang akhirnya diberi waktu tambahan 5 menit oleh hakim tetap saja tak mampu menghadirkan Rizieq. Hakim pun melanjutkan sidang dan memerintahkan jaksa untuk segera menghadirkan terdakwa.
"Gunakan cara apapun agar terdakwa hadir di persidangan! Minta tolong aparat kepolisian untuk menghadirkan terdakwa," kata hakim.
Tak beberapa lama, sejumah aparat berhasil membawa paksa Rizieq sambil memeganginya. Terdengar suara teriakan kemarahan Rizieq sambil berdiri di depan kamera.
"Saya dipaksa, didorong, dihinakan! Ini hak asasi saya sebagai manusia!" kata Rizieq sambil menolak duduk di kursi terdakwa.
Drama banget ya jadinya. Drama murahan tepatnya. Kelakuan norak orang kurang kasih sayang ya begini ini. Terbaca dengan jelas tujuan Rizieq memang ingin bikin panas suasana alias bikin huru hara.
Sebab seharunya tak ada alasan bagi Rizieq Shihab untuk menolak menghadiri sidang secara virtual atas kasus yang tengah dihadapinya saat ini. Karena pelaksanaan sidang baik secara online maupun offline merupakan wewenang pengadilan untuk memutuskannya. Dan kedua jenis persidangan itu tetap sah karena ada dasar pertimbangannya.
Substansi persidangan juga tidak berkurang sedikitpun sekalipun sidang dilangsungkan secara online. Sebab sekalipun persidangan dilakukan secara virtual, tetap juga dihadiri oleh hakim, jaksa, terdakwa dan penasihat hukum. Semuanya lengkap. Trus masalahnya di mana???
Sementara jika sidang digelar secara offline justru akan dihadiri oleh pendukung dan simpatisan Rizieq yang kelakuannya 11,12 dengan junjungannya. Ini jelas berpotensi menimbulkan kerumunan yang bisa-bisa berujung dengan kerusuhan, mengingat kelakuan Rizieq dan pendukungannya yang selama ini terbukti suka kalap dan ngamuk seenaknya sendiri.
Kan lucu juga jadinya jika sidang untuk kasus pelanggaran protokol kesehatan justru dilakukan dengan cara melanggar protokol kesehatan itu sendiri. Iya apa iya???
Jadi fix ya. Rizieq memang cuma mau cari gara-gara bikin kacau suasana. Modus Rizieq ini memang mudah sekali terbaca mengingat selama ini Rizieq juga tak masalah jika aktifitas-aktifitasnya yang lain dilakukan secara virtual.
Gelar “Porn Fugitive” alias buronan cabul disandang Rizieq Shihab kan sudah jelas gara-gara aktifitas sex virtualnya yang terkenal sampai ke luar negeri. Media “The Australian” beberapa waktu lalu sempat melansir sebuah berita berjudul “Porn fugitive Rizieq Shihab returns to launch Indonesian ‘moral revolution’. Sex virtual fine-fine saja lalu kenapa sekarang sidang virtual malah kalap gitu Bib???
Semoga Rizieq dan para pengikutnya juga masih ingat saat beberapa waktu lalu Rizieq Shihab hadir memakai gamis putih, masker dan face shield dalam acara dialog nasional 212, Rabu, 2 Desember 2020 yang disiarkan melalui Youtube Front TV. Ceramah Rizieq saat itu juga ditayangkan secara virtual. Lancar baik-baik semuanya khan acara virtualnya Bib???
Makanya sudah seharusnya tak ada alasan bagi Rizieq Shihab untuk menolak menghadiri sidang secara virtual. Dasar Rizieqnya saja memang yang kecentilan berusaha menarik perhatian dengan cara yang sangat memalukan seperti ini.
Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan. Melihat tingkah Rizieq Shihab yang seperti ini sama saja dengan melihat seorang anak kecil yang sedang merengek dengan cara yang sangat menyebalkan. Untuk anak kecil kita bisa maklum masih ada lucu-lucunya. Si Rizieq kira-kira di mana lucunya??? Sebab menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu pilihan. Dan kedewasaan itulah yang tak pernah saya lihat ada dalam diri pemuka agama yang satu ini. Sayang beribu sayang.
Post a Comment