Kopaja Serahkan SP2 Pada Anies, Udah Terlambat
Berita Online - Sejumlah pihak yang menamakan diri sebagai Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (Kopaja) menyerahkan Surat SP2 yang ditujukan ke Anies.
SP2 ini diberikan karena SP1 yang telah diberikan ke Anies pada Jumat 22 April 2022 lalu tidak terlalu digubris.
Perwakilan Kopaja sekaligus anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jeanny Silvia menyatakan, Kopaja bakal memastikan Anies lengser dengan tidak layak, apabila masih tak merespons rekomendasi pada SP2 ini.
"Koalisi Perjuangan Warga Jakarta akan memastikan Pak Anies keluar dari posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta secara tidak layak," kata Jeanny.
Ada 9 permasalahan krusial yang menjadi tuntutan Kopaja. Mulai dari buruknya kualitas udara, sulitnya akses air bersih, hunian layak, hingga penggusuran paksa.
Kopaja meminta Anies untuk menyelesaikan permasalahan tersebut jelang berakhir masa jabatannya pada 16 Oktober 2022. Kopaja juga meminta agar Anies tak menyerahkan permasalahan tersebut pada Pejabat (Pj) Gubernur penggantinya.
Tidak dijelaskan secara pasti bentuk langkah penghentian secara tidak layak yang tadi dimaksud. Mereka akan menunggu respons dari Anies terlebih dahulu.
"Nanti kita tunggu di bulan Oktober antara 17-20 Oktober kami akan pastikan dia akan menghentikan masa jabatannya di DKI Jakarta dengan predikat tidak layak. Bentuk tindakannya nanti ditunggu di bulan Oktober," kata dia.
Aduh.
Ini adalah tuntutan yang sia-sia. Mengapa? Masa jabatan Anies tinggal dua bulan. Apa yang bisa diharapkan dari Anies? Disuruh cabut pergub penggusuran saja tidak sanggup, padahal tinggal cabut saja. Apalagi disuruh menyelesaikan 9 permasalahan. Ini seperti mengharapkan Panda doyan makan ayam geprek level 5.
Tak usah lengserkan, Anies juga akan lengserkan sendiri. Mau menghentikan Anies dengan tidak layak, gimana caranya? Sudahlah, hentikan tindakan sia-sia ini.
Bukannya tidak mendukung mereka, tapi yang mereka lakukan ini sudah terlambat. Mereka melakukan ini di saat masa jabatan Anies hampir berakhir. Kenapa tidak lakukan ini dari dulu, setahun dua tahun Anies menjabat sudah kelihatan kalau Anies tidak becus dan banyak omong doang? Kenapa baru teriak di saat-saat terakhir. It's too late.
Kalaupun, katakanlah, Anies lengser, apakah dia bakal reaktif? Anies tidak peduli dan mungkin tertawa, toh masa jabatannya sudah mau habis. Coba kalau bisa lengserkan sejak tahun pertama, lain lagi ceritanya.
Lagipula Anies takkan peduli soal ini. Mau beri SP3 atau SP100 sekalipun, Anies takkan melakukan apa pun. Justru situ yang bakal ngamuk dan kesal sendiri. Anies hanya akan menemui mereka kalau diberi penghargaan sebagai gubernur terbaik se-alam semesta. Atau berikan dukungan pada Anies untuk maju pilpres 2024, dijamin Anies akan keluar dari Balai Kota dan menemui mereka.
Anies kok dilawan. Kalau kepala sudah melebihi kerasnya intan, barulah cocok melawan Anies. Kalau tidak, tak usah capek-capek meminta apalagi memaksa Anies dengan tuntutan tertentu. Sudah pasti Anies akan mewariskan banyak masalah kepada penggantinya. Sebut saja penanganan banjir dan perumahan terjangkau. Belum lagi kekacauan-kekacauan yang diakibatkan oleh Anies yang harus dirapikan kembali.
Anies mungkin saat ini sudah lepas tangan dan tak peduli lagi dengan pekerjaannya, kecuali promosikan sirkuit Formula E dan stadion JIS.
Saya kadang gregetan dengan mereka yang terlambat menyadari ketidakberesan Anies dalam menyelesaikan permasalahan di Jakarta. Lebih gregetan lagi banyak yang malah tidak sadar meski sudah dirugikan. Bisa jadi mereka sudah diberi sebidang tanah di surga.
Baru Menyadari di menit-menit terakhir kalau Anies sudah membuat banyak kekacauan, sama saja sia-sia. Percuma. Anies sudah meninggalkan banyak kekacauan dan kita hanya bisa berharap penerusnya yang membereskan kekacauan tersebut. Masalahnya, kalau penerusnya juga sama saja dengan Anies gimana? Siapa yang gigit jari kalau bukan rakyat?
Buat Kopaja, next kalau ada pemimpin baru Jakarta, jangan lagi diam dan baru tersadar di masa jabatannya hampir berakhir. Bila perlu galang kekuatan biar lebih besar agar tuntutan bisa lebih berdampak. Kalau cuma ratusan orang, ini tidak ngefek. Cuma geli-geli saja bagi Anies. Diam terhadap ketidakbecusan Anies artinya sama seperti memberikan dia panggung politik secara gratis.
Bagaimana menurut Anda?
Post a Comment