“Bermain Dingin” Tidak Usaha Banyak Disebut
Berita Terkini - Jika melihat foto di atas tanpa ada keterangan apapun, saya tidak mengetahui jika orang tersebut adalah vokalis band terkenal dunia. Ketika disebut nama “Bermain dingin” saya benar-benar tidak tahu. Dipikiran saya nama ini antara ada dan tiada, seperti tidak pernah mendengar tetapi sepertinya pernah mendengar sekilas. Remang-remang gitulah.
Walaupun sedang heboh grup musik ini akan bermain di Indonesia saya mah biasa-biasa. Karena tidak tahu apalagi ngefans. Ternyata banyak orang Indonesia yang benar-benar ngefans dengannya.
Terbersit kabar ada karyawan jual emas untuk beli tiket, bahkan ada yang pinjam uang ke pinjaman online hanya demi beli tiket. Ada juga bos yang memberikan pinjaman dengan pembayaran cicilan agar karyawannya bisa beli tiket “Bermain Dingin”.
Oh ya ketika saya mengetik di google terjemahan “coldplay” ternyata terjemahnya tetap coldplay. Jika di pisah cold artinya dingin dan play artinya bermain. Jadi sebut saja grup ini dengan “Bermain dingin”. Tidak enak terdengar tapi biarin saja.
Menjelang konser “Bermain dingin” ini ada penolakan dari PA 212 dengan pentolannya Novel Bamukmin. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun kemudian menolak kedatangan “Bermain dingin” ini. Jadi kita harus ikut menolak juga atau bagaimana nih? Ya terserah anda-anda semua.
Saya tertarik dengan perkataan dari ustad Derry Sulaeman di layar kaca. Beliau bercerita jika ada 3 orang Wanita Tuna Susila (WTS) datang kepada seorang ulama terkenal untuk berterima kasih.
Sang ulama kaget dengan kedatangan WTS ini apalagi untuk berterima kasih. Ketiga WTS ini mengatakan jika karena ulama ini omsetnya menjadi 3 kali lipat. Wah ulama ini makin kaget saja.
Ternyata salah satu ceramahnya sang ulama pernah menyampaikan “Jangan dekati zina, di daerah ini ada tempat prostitusi terlaknat tempatnya ada di belakang gedung A. Konon wanita-wanita di sana sangat cantik. Kalian jangan sampai ke sana, dosa besar”.
Nah sejak ulama tersebut berkata demikian omset prostitusi ini meningkat tiga kali lipat. Tanpa disadari ulama ini telah mengiklankan tempat prostitusi tersebut dan malah memberi tahu kepada jemaahnya. Apalagi sekarang jika direkam maka akan menyebar kemana-mana via media sosial.
Oleh karena itu terkait “Bermain dingin” ini jika kita memang ingin menolak, tidak menyukai dan sejenisnya, salah satu caranya ya jangan menyebut-nyebut nama grup tersebut. Makin sering menyebut sama saja dengan mengiklankan, mensosialisasikan.
Bagi yang belum tahu jadi tahu, bagi yang sudah tahu makin tahu dan lebih penasaran untuk mencari tahu lebih dan lebih mengenai grup ini. Jadi lebih baik jangan disebut-sebut.
Post a Comment