Hasil Survei: Nama Ahok Berada di Urutan Pertama

 

Berita Terkini - JAKARTA - Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ternyata masih sangat melekat dalam benak masyarakat ibu kota negara.

Hal tersebut paling tidak terlihat dari hasil survei Indikator Politik Indonesia.

Ahok menjadi top of mind sebagai kandidat gubernur (cagub) di kalangan pemilih ibu kota.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan mayoritas responden, yakni sebanyak 12,6 persen, secara spontan menjawab nama Ahok ketika ditanya siapa kandidat gubernur pilihan mereka.

"Kami enggak kasih pilihan jawaban apa pun, siapa calon gubernur menurut preferensi warga DKI Jakarta, itu ada 12,6 persen yang secara spontan menyebut Ahok," ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara virtual dari Jakarta, Kamis (11/5).

Selain Ahok, sebanyak 7,4 persen responden menyebut Ridwan Kamil.

Kemudian, sebanyak 6,2 persen menyebut Sandiaga Uno, Anies Baswedan 6 persen dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono 4,4 persen.

Baca Juga Ngakak! Pamer Keunggulan Prabowo Dibandingkan Capres lain, Fadli Zon Kena Skakmat Netizen

"AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) 3,7 (persen), Ahmad Sahroni 3,5 (persen), Gibran Rakabuming 3,1 (persen), Ahmad Riza Patria 2,2 (persen). Nama-nama lain ada, tetapi di bawah 1 persen," ucapnya.

Angka tersebut merupakan hasil temuan survei Indikator pada Februari-Maret 2023.

Burhanuddin kemudian menjelaskan tren top of mind tersebut.

Anies Baswedan semula memimpin dengan 30,3 persen pada Juli 2022.

Namun, angka tersebut menurun seiring dideklarasikannya mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai kandidat presiden.

"Karena ada partai yang mengumumkan Anies sebagai capres, makanya drop dari 30 ke 6 persen. Ahok ada sedikit kenaikan, Sandi stagnan, Ridwan Kamil naik, Gibran tiba-tiba muncul," katanya.

Burhanuddin lebih lanjut memaparkan dalam simulasi semi terbuka 27 nama, Ahok masih memimpin daftar elektabilitas dengan total 19,3 persen.

Baca Juga : Bukti Anies Itu Payah, Masa Iya di Jakarta Elektabilitasnya hanya 42,4%?

Sementara itu, di posisi kedua Ridwan Kamil dengan 12,3 persen dan di posisi ketiga Sandiaga Uno dengan 11,7 persen.

"Simulasi terbuka artinya kami kasih (responden) pilihan nama alfabetis, bukan top of mind, masih ada nama Ahok dalam simulasi ini," katanya.

Sementara itu, dalam simulasi terbuka 26 nama dengan dikurangkannya nama Anies Baswedan, polanya juga tidak berubah.

Ahok memimpin dengan 20,8 persen. Disusul Ridwan Kamil dengan 16,4 persen, Sandiaga Uno dengan 14,8 persen, AHY dengan 9,0 persen dan Ahmad Sahroni dengan 7,2 persen.

"Ternyata tidak ada satu pun nama yang mengambil basis Anies. Basis Anies ketika di take out, itu cenderung menyebar ke beberapa nama, tidak mengerucut ke satu nama," katanya.

Populasi survei Indikator Politik Indonesia ini adalah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang punya hak pilih.

Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel yang dianalisis sebanyak 2.060 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan spot check dan tidak ditemukan kesalahan berarti. (Antara/jpnn)

Sumber : https://www.jpnn.com/news/hasil-survei-nama-ahok-berada-di-urutan-pertama?page=3

No comments

Powered by Blogger.
------------------------------