Jokowi Ke Lampung Ibarat Menampar Kepala Daerah Yang Tidak Becus Itu Cuma Ngak Sadar Aja!

Jokowi Ke Lampung Ibarat Menampar Kepala Daerah Yang Tidak Becus Itu Cuma Ngak Sadar Aja!

Berita Terkini -
Jalan-jalan rusak di Lampung, nanti viral baru jadi perhatian dan baru akan dibenahi. Terlihat jelas bahwa pemerintah daerah di Lampung memang tidak becus dan tidak punya kepeduliaan kepada rakyatnya.

Bahkan si Gubernurnya pun tidak tahu nama daerahnya sendiri ketika Pak Presiden bertanya apa nama daerah yang jalannya rusak ini. Si Gubernur, Arinal Djunaidi lalu buru-buru bertanya kepada warga yang ada di sana, barulah dapat jawaban "Seputih Raman".

Tak terbayangkan betapa hancurnya negeri ini jika banyak model gubernur kayak gitu? Coba cek kekayaan dari pejabat ini. Coba cek gaya hidupnya?

Kedatangan Jokowi ke Lampung adalah ibarat sebuah tamparan yang sangat keras. Ini kalau si Gubernurnya punya malu. Kalau tidak dan tebal muka, yah dia kegirangan, karena tanggungjawabnya diambil alih pusat, sehingga dia bisa santai-santai dan merasa tidak bersalah.

Tak jauh beda dengan si Yohanies, yang dulu penanganan covid sangat tidak becus dan hanya berusaha cari panggung, lalu akhirnya diambil alih pusat.

Lampung memiliki sumber daya alam yang juga sangat kaya raya. Ketika Gubernurnya tidak bisa membuat rakyatnya sejahtera, bahkan banyak jalanan atau infrastruktur yang tidak beres, maka ini sudah sebuah kecurigaan yang patut diinvestigasi.

Apalagi kalau sejumlah pejabat di daerah ini misalnya flexing atau memiliki barang-barang mewah, maka ini pun bisa jadi kecurigaan. Pasalnya jika ada pejabat yang kaya raya sementara rakyatnya banyak yang miskin dan infrastruktur berantakan yang sangat menganggu, maka bukan saja ketipangan telah terjadi tetapi ada ketidakberesan atau ketidakadilan yang sedang terjadi.

Apakah ini dibiarkan begitu saja? Tidak perlu diusut? Sehingga akan terulang terus dan terus. Jika begini caranya, kapan cepat bisa maju negeri ini?

Seorang pemimpin sejati itu akan sangat tersiksa batinnya hingga rambutnya bisa memutih karena memikirkan rakyat. Pemimpin sejati itu tidak akan membuat dirinya kaya sebelum rakyatnya benar-benar sudah sejahtera.

Tetapi itu hanya teori. Ada banyak pemimpin daerah yang masa bodoh, bahkan kerusakan parah jalanan yang menjadi sarana umum untuk memuluskan pencarian nafkah masyarakat, malah dicuekin saja hingga bertahun-tahun lamanya. Jadi percuma punya pemimpin kalau tidak bisa membuat perubahan untuk rakyat.

Pemimpin ada karena ada rakyat, tanpa rakyat maka tidak akan ada pemimpin. Namun apa yang terjadi, justru banyak pemimpin yang selalu minta dilayani, bukan mengayomi atau mendidik. Dengan taktik politik kotor, masyarakat dibiarkan dalam kubangan kebodohan bertahun-tahun lamanya.

Negara ini sulit maju karena memang ada politisi atau pemimpin daerah yang tidak menginginkannya menjadi maju. Mereka masih nyaman dengan gaya birokrasi lama. Mereka masih mendambakan gaya orde baru, yang penuh aroma nepotisme. Hidup enak masa bodoh orang lain susah, masa bodoh masyarakat ngenes hidupnya. Apakah ini gaya Dajjalisme? Apalagi terlihat relijius tetapi ternyata kelakuan roh halus.

Jadi bagaimana kelanjutan kasus jalanan rusak yang viral di Lampung hingga Jokowi datang langsung ke sana? Apakah berhenti sampai disini dan pusat mengerjakan jalan-jalan itu? Kemudian orang yang seharusnya bertanggungjawab malah senyum-senyum saja dan mungkin akan berkata dalam hati "Hah masa bodoh, yang penting aku tetap kaya raya dan berkuasa di daerah ini, yang penting aku hidup senang, Huahhaha!"

Begitukah?

No comments

Powered by Blogger.
------------------------------