Musni Umar Bilang Dukung Anies Dapat Pahala Lho
Berita Terkini - Kalau ada satu orang yang begitu fanatik dan cinta kepada Anies Baswedan, maka salah satunya adalah Musni Umar. Dia adalah mantan rektor, yang berkat fanatik terhadap Anies, wawasannya kayak bukan seorang rektor. Mungkin kalau logikanya diadu dengan anak sekolahan yang pintar, mungkin masih kalah.
Awalnya dia cerita soal relawan pendukung Anies di pilpres nanti. Menurut dia, dengan segala perjuangan yang sudah dilakukan, para relawan seharusnya layak diberikan apresiasi.
Singkat kata, dia bilang mendukung Anies bisa mendapatkan dua keuntungan. Yang pertama adalah dapat pahala, yang kedua kemenangan buat Anies. Kalau pun tidak menang, masih bisa dapat pahala untuk bekal ketika kematian datang.
Kenapa bisa mantan rektor bicara begitu? Logikanya di mana sih? Memangnya yang dapat pahala cuma saat dukung Anies doang? Kalau dukung capres yang lain gak dapat pahala?
Ketika Prabowo tanding lawan Jokowi, pendukungnya bahkan sampai jualan surga, tetap aja gak menang. Ada satu emak-emak yang baca puisi sampai nangis, bawa-bawa nama Tuhan, tapi nyatanya kalah juga. Musni Umar cuma jualan pahala bagi yang mendukung Anies. Jelas gak bakal efektif.
Mungkin beberapa waktu ke depan, ketika suhu politik makin panas, bakal ada yang janjikam surga jika mendukung Anies. Atau bisa jadi bakal ada yang berikan sertifikat lahan di surga sekian hektar jika mau mendukung Anies sampai pingsan.
Pernah juga dulu Prabowo dimimpiin berkali-kali, katanya itu sinyal atau pertanda, tapi nyatanya kalah juga lawan Jokowi. Dulu Bapak Amien Rais juga pernah bikin statement sombong, dengan narasi Partai Tuhan dan Partai setan. Kelompoknya dianggap paling benar, paling suci, tapi nyatanya kalah sama Jokowi.
Pola-pola ini bakal terulang lagi di pilpres nanti. Udah jelas siapa pelakunya dan mendukung siapa. Miris, tapi inilah kenyataan yang harus dihadapi. Ini juga sama seperti di Pilkada DKI saat Anies menang. Gak jauh-jauh dari surga dan neraka. Jenazah pun juga diancam.
Pola-pola ini adalah hasil dari ketidakberanian bertarung dengan jantan. Gak ada prestasi yang dibanggakan. Mainnya gak jauh-jauh dari agama. Kalau mendukung, dapat lahan di surga. Kalau gak mau dukung, diancam pakai hukuman mengerikan dan neraka. Pokoknya suka-suka mereka lah. Mereka itu udah kayak pemilik surga dan neraka yang paling berhak memutuskan siapa yang bakal masuk ke mana.
Waspadalah dengan kelompok seperti ini. Ini kontestasi politik, tidak ada kaitannya dengan agama. Tapi mereka udah terlanjur ketagihan karena mudah, murah dan gak ribet. Dan juga bisa menutupi kekurangan orang-orang yang gak punya prestasi.
Ini baru Musni Umar ya. Belum lagi kelompok macam FPI, PA 212 dll kalau udah turun gunung. Mereka udah bisa ditebak bakal dukung siapa. Mereka lebih jago jualan agama, iming-imingnya jauh lebih bombastis, bikin sebagian orang gak bisa menolak.
Jangan sampai terjatuh di lubang yang sama untuk kedua kali. Anies menang, salah satu alasannya karena ada politisasi agama yang masif. Anies menang, tapi kinerja minimalis, kebanyakan wacana. Nyesal lima tahun dirasakan oleh banyak warga DKI. Itulah hasil dari memilih orang bukan berdasarkan faktor prestasi, tapi karena faktor agama. Ibarat disuruh memilih koki terbaik tapi yang dilihat adalah kemampuan berenang. Jadi gak nyambung.
Lihat juga Jokowi yang terpilih karena faktor rekam jejak yang berlimpah. Hasilnya luar biasa. Pembangunan di mana-mana. Hasil survei kepuasan Jokowi meraih titik paling tinggi yaitu 82 persen. Rakyat selalu antusias kalau ketemu Jokowi. Beda dengan Anies yang mana rakyat gak antusias, heboh cuma di video doang. Rakyat puas dengan Jokowi, karena udah sering menyaksikan Jokowi sebagai sosok terakhir yang bisa kasih harapan di saat kepala daerah lain seperti tidur panjang.
Jokowi adalah contoh pemimpin yang dipilih dengan benar. Bandingkan dengan cara Anies yang terpilih jadi gubernur. Hasilnya bagai langit dan bumi. Yang satu kerja, yang satu lagi mulutnya yang bekerja menata kata.
Memang yang paling benar itu kalau Anies batal nyapres. Pendukungnya bakal sepi job dan tiduran di rumah. Disuruh jualan prestasi Anies, malah jualan agama dan politik identitas. Disuruh bertanding dengan gentleman, tapi mereka pakai cara-cara murahan untuk pengaruhi masyarakat.
Rakyat terus dijejali dengan pemahaman yang salah. Kelompok ini jangan sampai diberi kesempatan untuk berkuasa. Terlalu sayang lima tahun sia-sia bagi negara yang luas ini. Di tangan Jokowi aja, masih ada banyak masalah yang gak beres. Gak terbayang kalau Anies yang memimpin. Mungkin masalah di negara ini bakal 5 kali lipat tinggi gunung Himalaya.
Intinya, kalau mau negara ini maju, rakyat jangan mudah dipengaruhi oleh narasi-narasi yang gak nyambung. Rakyat jangan mudah diadudomba oleh mereka yang udah kebelet berkuasa. Negara maju salah satu faktornya karena rakyat pintar memfilter mana yang benar dan mana yang konyol. Mereka udah paham siapa aja yang menjual agama demi kepentingan politik, dan menghindarinya.
Pilihlah capres berdasarkan rekam jejak dan prestasi bukan karena yang aneh-aneh, apalagi sampai dijanjikan yang muluk-muluk. Surga kok diobral? Aneh aja kalau ada yang percaya.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber : https://seword.com/politik/keren-musni-umar-bilang-dukung-anies-dapat-pahala-KKMlIXQQt6
Post a Comment