Siapa Capres Terbaik 2024? Bisa Lihat Gayanya di Acara Apeksi 2023 Dan Rekam Jejaknya
Berita Terkini - Tiga capres yang lagi berusaha menarik simpatik rakyat bisa terlihat jelas cara mereka bicara, dan yang lebih penting adalah rekam jejak mereka itu perlu diketahui sejelas-jelasnya, kerena rekam jejak adalah masa lalu yang sudah bisa kita lihat untuk menganalisa apa yang akan dilakukannya nanti.
Jika seseorang itu masa lalunya sering marah-marah dan bahkan tak segan-segan memaksakan ambisinya dengan cara melakukan tindakan kriminal maka apakah kita akan percaya orang seperti ini? Atau seseorang yang masa lalunya sudah sering berbohong atau berlaku munafik, apakah kita akan percaya orang seperti ini untuk memimpin negara ini? Tentu saja tidak kan?
Nah, dari ketiga capres yang ada saat ini siapa saja yang rekam jejaknya itu cemerlang dan minimal kisah hidupnya tidak kelam dan brutal?
Prabowo masih belum lepas masa lalunya dengan dugaan keras pelanggaran HAM, dan Prabowo juga merupakan keluarga Cendana yang dulu berkuasa di masa orde baru hingga rakyat masih banyak yang miskin bahkan sumber daya alam pun dibiarkan dikeruk oleh luar negeri seperti Freeport untuk kemakmuran para elit global di Amerika. Dan juga, di masa orde baru itu KKN atau korupsi kolusi dan Nepotisme mulai tumbuh subur hingga kini masih sulit dihilangkan meskipun sudah tidak terlalu masif seperti dulu, karena saat ini rakyat sudah bisa bersuara melayangkan protes tanpa takut hilang jejaknya. Tapi yang jelas praktek-praktek curang semacam KKN itu mulai tumbuh di masa orde baru dan sulit dihilangkan.
Jadi masih sangat riskan jika masih mau memilih Prabowo. Ada pun yang mengatakan bahwa Prabowo sudah berubah, tentu saja ini bisa disebut terlalu lugu, karena bisa jadi Prabowo ini lagi ingin melakukan balas dendam atas kekalahannya sehingga akan melakukan segala cara untuk mencapai ambisinya itu. Atau Prabowo sedang mengubah strategi politiknya.
Pemirsa mungkin masih ingat bagaimana eratnya hubungan Prabowo dengan kelompok intoleran dan radikal seperti HTI dan FPI sewaktu pilpres 2019? Ini mencerminkan sebuah gambaran yang jelas bahwa Prabowo mau melakukan segala cara bahkan untuk memoles dirinya ingin seperti Jokowi ia tetap lakukan demi bisa meraih impiannya meraih kekuasaan RI 1, meskipun gaya Prabowo sangat kaku dan tidak akan bisa seperti Jokowi.
Jadi sosok Prabowo tidak bakalan bisa menggantikan Jokowi. Bisa jadi Prabowo memang hanya menjalankan strategi kamuflase demi ambisi RI 1. Dan yang berbahaya itu kalau setelah meraih RI 1 maka bisa jadi kekuatan cendana pun kembali mendapatkan energi besar secara perlahan-lahan dan juga bisa merangkul semua kalangan intoleran dan radikal sehingga negara ini pada akhirnya bisa menjadi kacau balau. Apakah ini yang diinginkan oleh relawan yang dulunya mendukung Jokowi sekarang menjilat ludahnya sendiri dan balik badan dukung Prabowo?
Percuma juga duit banyak kalau negara ini chaos dan banyak masalah karena efeknya juga pada duit itu bisa terganggu. Jadi misalnya mau buat pesta atau acara tapi kalau chaos negara ini maka duit yang kita miliki seperti tak ada fungsinya kan? Mungkin yang sudah sempat menyelamatkan aset pribadinya akan lari keluar negeri, termasuk Prabowo kan bisa kabur ke Yordania ngumpet di sana dan melepaskan tanggungjawabnya sebagai kepala negara, iya kan?
Jadi riskan benar jika Prabowo yang terpilih, dan tampaknya Prabowo mau mengeluarkan banyak logistiknya hingga membuat orang-orang seperti Abu Janda balik badan. Tidak mungkin dukungan Abu Janda itu real karena ingin melawan aksi intoleransi, pasti ada harga yang dia terima hingga bahkan sudah mempertaruhkan urat malunya.
Lalu kita melihat capres berikutnya yaitu Anies Baswedan. Anies sudah punya rekam jejak yang buruk juga di pilkada DKI 2017, Anies waktu itu memainkan isu SARA yang begitu sadis dan brutal, Anies sangat menikmati hal itu hingga akhirnya bisa menjadi Gubernur DKI menyingkirkan Ahok.
Pada pilpres 2024 kali ini Anies bakalan sulit menggunakan hal itu, karena lawan yang akan dihadapi Anies berbeda dengan Ahok, kecuali Anies melawan Prabowo saja maka Prabowo pasti akan kalah, Anies tetap bisa jualan agama untuk melawan Prabowo, karena Prabowo bukan keluarga ulama atau pun muslim yang begitu “Taat” menurut mereka.
Sedangkan untuk melawan Ganjar Pranowo maka Anies bisa mati kutu. Cara yang bisa dilakukan Anies untuk melawan Ganjar adalah memainkan isu-isu yang berkenaan dengan kontra Jokowi, karena Ganjar sudah terlihat jelas sebagai penerus Jokowi dan Ganjar pun sudah berkali-kali mengatakan bahwa mentornya adalah Jokowi, maka serangan ke Ganjar adalah serangan ke Jokowi juga.
Jadi rekam jejak ini sangat penting untuk melihat calon presiden yang akan dipilih, tanpa melihat dan memperhatikan hal itu maka kita akan menjerumuskan diri atau negara ini menjadi negara yang akan hancur bulan-bulanan, bahkan negara akan tersendak-tersendak atau bahkan gagal menjadi negara maju 2045 mendatang. Karena apa yang dicanangkan Jokowi ini adalah pondasi dasar menuju negara maju 2045 sehingga perlu pemimpin yang meneruskan kerja-kerja Jokowi.
Ganjar sudah bisa dipastikan akan melanjutkan kerja-kerja Jokowi termasuk soal pembangunan IKN, sedangkan Prabowo seperti gagap dan canggung seolah-olah menyimpang kendala dalam pikirannya, mungkin masih ada pikiran Fadli Zon yang nyangkut di pikiran Prabowo sehingga gagap begitu.
Sedangkan Anies? sudah jelas-jelas akan menolak IKN dan akhirnya mangkrak. Untunglah ada acara apeksi 2023 di Makassar itu yang memperlihatkan bagaimana gaya masing-masing capres, dan kita sudah melihat dengan jelas apa yang akan atau diinginkan para capres itu. Kita pun jadi tahu siapa capres yang akan membangun dan siapa yang akan merusaknya. Betul kan?
Post a Comment