Cie Cie , Surya Paloh Akhirnya Bertekuk Lutut Ke Jokowi Sepertinya Sedang Meminta Ampunan?

Berita Terkini - Perang psikologis sedang terjadi antara Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo. Isu sensitif yang dilontarkan oleh Surya Paloh berkaitan narasi revolusi mental yang belum tuntas dikerjakan oleh Jokowi harus dibayar mahal. Sontak saja isu tersebut ditanggapi sangat serius oleh Jokowi.

Bukan hanya tanggapan namun Jokowi membalasnya dengan tindakan politik yang sangat merugikan Nasdem. Posisi kementrian jatah Nasdem di geser dan diberikan untuk Ketua Umum Projo Budie Arie.

Perang urat syaraf Jokowi dan Surya Paloh semakin frontal. Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menanggapi kritikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan santai dengan menyebut bila revolusi mental belum menjadi kenyataan. Justru Jokowi berani mengatakan akan memaksimalkan semua yang belum maksimal.

"Ya semuanya yang belum maksimal dimaksimalkan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Pokok kritikan Paloh disampaikan saat pidato dalam Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023) berikatan erat gagasan ide besar untuk melakukan perubahan mendasar bagi bangsa dan Indonesia.

Surya Paloh awalnya tertarik konsep dan gagasan Jokowi. Ia mengatakan partainya pada Pilpres 2014 mendukung Jokowi karena memiliki konsep dan gagasan mengenai gerakan perubahan termasuk konsep revolusi mental.

Posisi politik Nasdem yang bersebrangan hingga Surya Paloh berani mengkritik pedas hingga saat ini revolusi mental tersebut belum bisa menjadi kenyataan.

Surya Paloh mengatakan kekecewaan dalam perkataan menyudutkan Jokowi. Menurut Surya Paloh saat ini revolusi masih jauh dari kenyataan dan bagi Surya Paloh menyayangkan seribu kali sayang, harapan revolusi mental itu belum menjadi kenyataan.

Aksi balas kritik pedas Surya Paloh ke Jokowi berkaitan kegagalan pelaksanan revolusi mental dengan tindakan mengejutkan yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik menteri yang menjadi jatah Nasdem, Senin (17/7).

Tentunya sangat menyakitkan karena Salah satu yang dilantik adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi adalah kementrian jatahnya Nasdem yang sebelumny diisi oleh kader Nasdem Johnny G Plate. Menkominfo asal Partai NasDem harus turun tahta karena terjerat kasus korupsi pengadaan menara pemancar (BTS) 4G BAKTI Kominfo. Yang bikin kesal Nasdem karena Budie Arie bukan merupakan politikus NasDem. Jatah Nasdem di depak dan digantikan oleh Ketua Relawan Jokowi ( Projo )

Posisi Nasdem di Kabinet Kerja Jokowi semakin goyah. Dengan dilantiknya Budi sebagai Menkominfo, kursi menteri NasDem di kabinet Jokowi pun berkurang. Nasdem saat ini menyisakan dua menteri dari NasDem, yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Yasin Limpo sendiri saat ini juga sedang dibidik oleh pihak yang berwenang berkaitan dugaan korupsi di Kementrian Pertanian yang dipimpinnya.

Perlawanan politik Jokowi membuat Halusinasi Surya Paloh kambuh. Nasdem mendekati kehancuran, bargaining politik di pemerintah dibuat berantakan dan Jokowi jika mau bisa membebaskan Nasdem dengan mengusir 2 Menteri tersisa.

Kekalutan dan ketakutan Nasdem akan ambruk dan posisi Surya Paloh tersandera oleh banyaknya kasus kadernya menyebabkan Ketum Nasdem itu berfikir untuk melakukan bargaining politik dengan Jokowi. Nasdem menghitung ulang dampak tindakan kurang ajarnya ke Jokowi.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah berjumpa alias bertatap muka dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah simbol Kekalahan Surya Paloh ke Jokowi. Istana Kepresidenan menjadi saksi bagaimana Surya Paloh harus merendah dan bertekuk lutut ke Jokowi. Surya Paloh dan Jokowi bertemu secara tertutup di Istana presiden, Jakarta, pada Senin (17/7).

Tidak bisa dimungkiri jika Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Jokowi berkaitan dengan berkurangnya jantan menteri paska pos Kementrian Komunikasi dan Informasi di jabat bukan kader Nasdem tetapi Ketua Relawan Jokowi ( Projo ). Bolehlah Berbohong atau sekedar menghibur diri bahwa pertemuan elite politik tersebut tidak ada hubungan dengan jatah Menteri Nasdem yang tergusur.

Ketua DPP NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi boleh menghibur diri dan menolak segala tuduhan negatif bila Surya Paloh bernegosiasi uang berkaitan pos Kementrian yang digusur. Efendi mencoba mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan penggantian orang di kabinet itu menjadi hak prerogatif Jokowi.

"Apa perlu ditanggapi. Biarin aja. Sak karep-kareppe (terserah) Jokowi. Monggo kerso (silahkan saja)" kata Gus Choi kepada CNNIndonesia.com.

No comments

Powered by Blogger.
------------------------------